Dua hari yang lalu, tepatnya hari senin (26/9) sore saya berniat untuk membuat minyak kelapa. Kanapa dengan minyak ini? Katanya sih, doi punya banyak khasiat. Tapi, khasiat yang mau saya coba ini untuk perawatan rambut. Mbah gugel bilang, manfaatnnya dapat membantu dalam pertumbuhan rambut yang sehat dan memberikan rambut yang berkilau. Efektif mengurangi hilangnya protein yang dapat menyebabkan kualitas rambut menjadi tidak sehat, serta dapat menjadi kondisioner alami yang sangat baik dan membantu proses pertumbuhan kembali rambut yang rusak.
Cara membuatnya cukup mudah. Adapun bahan awal yang diperlukan seperti:
1. 2 butir kelapa parut
2. Saringan
3. Wadah penyimpanan santan (saya pakai botol mineral bekas)
Cara membuat kelapa menjadi santan sesuai kebiasaan teman-teman. Kalau saya, kelapa parutnya ga diperah pakai tangan langsung, tapi di-blender dengan tambahan sedikit air agar blender-nya bisa berputar. Santan hasil blender pertama dimasukkan kembali bersama kelapa parut yang lain, agar tidak menambah air pada saat mem-blender dan mendapatkan santan yang kental. Setelah semua kelapa parut jadi santan, saatnya penyimpanan.
Kurang dari 24 jam setelah disimpan, terlihat pemisahan bagian buih santan, minyak dan air. Dapat dilihat pada gambar berikut.
Botol dengan tutup merah merupakan santan perasan kedua, ternyata setelah disimpan, tidak ada minyak pada botol ini. Sedangkan pada botol dengan tutup biru terlihat perbedaan bagian. Nah, saya baru melakukan pengambilan minyak setelah hampir 48 jam. Tadinya berharap minyak yang dihasilkan akan lebih banyak, ternyata ga. Haha..
Gimana cara ngeluarin minyaknya? Banyak cara, tergantung kreatifitas masing-masing. Peralatan yang saya gunakan seperti:
1. 2 buah mangkok
2. Pisau
3. Saringan
4. Kain penyaring
5. Tisu
6. Botol
Cara yang saya lakukan tadi dengan membuat bolongan kecil di bagian bawah botol dengan pisau, kemudian tampung pada mangkok pertama. Mangkok ini akan berisi air, karena air berada di posisi paling bawah. Tapi, hati-hati ketika mengeluarkan air, karena airnya bisa muncrat kemana-mana. Mungkin karena mulai terjadi fermentasi, makanya botol memliki tekanan dikarenakan perubahan wujud santan. Semprotan air bisa mencapai kasur, eh 2 meteran lebih maksudnya (salah sendiri eksekusinya di kamar 😀 Lain kali mungkin tutup botolnya bisa dibuka dulu supaya tekanan di botol berkurang). Setelah air habis, lalu tutup bolongan dengan jari dan lap sisa-sisa air yang ada pada botol bagian luar. Setelah itu lepaskan bolongan tadi dan tampung minyak pada mangkok kedua.
Sekarang saatnya menyaring kembali air dan minyak yang masih tak ingin berpisah (?). Caranya, mangkok yang berisi air tadi dicuci kemudian lap dengan tisu sampai kering (aslinya bisa pakai mangkok yang lain, tapi males ngotorin mangkok lagi 😀 ). Lakukan penyaringan dengan menggunakan bahan 1, 3, dan 4. Setelah disaring, ampas santan akan terpisah, namun masih ada sedikit air yang enggan berpisah dari minyak, jadi ketika memasukkan minyak ke botol, harus pelan-pelan agar air tak ikut mengisi botol dan abrakadabraaa..
Ini dia hasilnya.. Minyak kelapa tanpa pemanasan.. Minyak kelapa bening, sebening embun pagi.. lalalalalaaaa.. 😀 Lumayan untuk 2 butir kelapa menghasilkan sekitar 100 ml minyak 🙂 Kurang kerjaan apalagi coba? sempat-sempatnya buat yang beginian 😀